Tidak Dihargai di Negeri Sendiri, Siswa SMA Asal Yogyakarta ini Bikin Google Tekuk Lutut
Tidak akan menyerah walau seribu kali gagal, mungkin itulah yang membuat Christoper Farrel Milenio Kusuma, siswa asal SMAN 8 Yogyakarta ini mampu membuat google bertekuk lulut karena sebuah penemuan hebatnya.
Pada kesempatan ini admin akan membagikan kisah mutiara dari Indonesia yang tidak dihargai di negeri sendiri tapi sangat luar biasa di kancah Internasional, berikut ceritanya.
Dilansir dari www.boombastis.com (9/12/2018), Christoper Kusuma pada mulanya hanya menjadi penggemar game pada umumnya anak zaman Now saat ini, namun siapa sangka dibalik itu semua dirinya memiliki ide yang cemerlang.
Ceritanya ialah saat dirinya ingin mengunduh sebuah game yang ingin dimainkan olehnya, akan tetapi disaat itu dirinya mengalami masalah di kuota yang sangat terbatas. Dari situlah dirinya memutar otak bagaimana bisa tetap mengunduh walau dengan kuota terbatas hingga akhirnya menemukan sesuatu yang menakjubkan.
Berbekal fasilitas seadanya, Kusuma segera mencari literatur tentang data compression atau pemamampatan data, dibalik itu dirinya juga mengetahui jika di Indonesia belum ada riset tentang hal tersebut. Menurutnya jika hal ini berhasil maka akan sangat bermanfaat bagi orang banyak.
Dikutip dari www.kompas.com, dirinya mengungkapkan bahwa ia telah berusaha untuk menyempurnakan gagasanya, ia pun mengirimkan proposal hingga mengajukan untuk mengikuti lomba tingkat regional dan nasional, namun sayang semuanya telah ditolak dan tidak dihargai.
Tidak menyerah begitu saja, Kusuma lantas mengirimnya ke luar negeri dengan judul penelitian 'Data Compression Using EG and Neural Network Algorithm for Loseless Data'. Hingga akhirnya dalam kesempatan kompetisi yang diadakan oleh google, Kusuma mendapatkan buahnya dan google pun bertekuk lutut atas gagasannya.
Setelah dirinya lolos seleksi, ia harus melewati tes wawancara dan akhirnya ia mendapatkan panggilan google. Namun disaat itu pula Kusuma mengalami kebingunan dalam uang saku dan beruntung sekali ada sponsor yang mampu membiayai dirinya.
Christoper Farrel Milenio Kusuma pun memberikan pengalaman bahwa ia mendapatkan motivasi dari Thomas Alva Edison untuk selalu ingin berhasil.
"Edison saja telah 1.000 kali mengalami kegagalan, mosok saya yang baru 11 saja harus menyerah" ungkapnya yakin sambil becanda.
0 Response to "Tidak Dihargai di Negeri Sendiri, Siswa SMA Asal Yogyakarta ini Bikin Google Tekuk Lutut"
Posting Komentar